Pak Pras mencoba menjadi seorang "kurator", membantu Ki Joko Wasis menerangkan makna karya seni Ki Joko Wasis.
Pak Pras juga merupakan penganjur buletin seniman jogja.
Pak Pras dan Ki Joko Wasis tertawa "renyah", happy karena acara berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun :) .
Pak Pras dan Ki Joko Wasis berjalan bersama meninjau lukisan Ki Joko Wasis yang berada diruangan pameran.
Pak Prasetyo Budi Laksono memotong pita ditangga/pintu masuk keruangan pameran lukisan Ki Joko Wasis, sekaligus meresmikan Pameran Tunggal Ki Joko Wasis.
Pak Prasetyo Budi Laksono ( sebagai tuan rumah ) memberikan sambutan.
Ki Joko Wasis memberi sambutan serta menceritakan pengalamannya selama perjalannya, berjalan sambil melukis dari Yogyakarta ke Jakarta.
Mas Sutiyoso memberikan sambutan.
Calon pasien yang ingin berobat pada para penghusada yang Bakti Sosial di ruang tunggu di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.
Sambutan dari Ki Ismaya.
"Selamat Ki", semoga Ki Joko Wasis sukses selalu.
Penyerahan tumpeng dari Ki Joko Wasis kepada Bapak Prasetyo Budo Laksono.
Ki Joko Wasis potong tumpeng yang akan diserahkan kepada Pak Prasetyo Budi Laksono, disaksikan oleh Pak Arifin dan Pak Panuntun.
Ki Joko Wasis (didampingi putera tercintanya), Kang Jawir, Mas Sapto beserta hadirin yang lain berdoa bersama.
Pak Arifin memimpin Doa, bersyukur atas keberhasilan Ki Joko Wasis melukis sambil berjalan kaki dari Yogyakarta Ke Jakarta.
Ki Joko Wasis walau masih dalam keadaan letih ( karena barusan datang dari Jakarta ), tetap antusias mengikuti acara syukuran atas keberhasilannya.
Para Hadirin mengitari Tumpeng Syukuran dalam rangka ikut mensyukuri atas keberhasilan perjalanan Ki Joko Wasis dari Yogyakarta ke Jakarta di ruang tunggu Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara.
Pak Pras beserta Bapak Kyai dengan antusias mendengarkan uranian dari mas MC
Mas Sapto Sebagai MC sedang membacakan susunan Acara dalam rangka Syukuran atas keberhasilan Ki Joko Wasis melukis sambil berjalan dari Yogyakarta ke Jakarta.
Pak Arifin dan para hadirin serta anggota Paksi Katon dengan serious mendengarkan uraian dari Mas Sapto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar