Minggu, 01 Februari 2009

=Solo Exhibition



"Bagaimana kalau seandainya nanti ada seseorang yang ingin menjualkan karya anda.......?" Tanya saya kepada Seniwati Ria Riptanti .
"Saya belum berminat untuk menjual karya saya, saya akan menyimpannya, saya kumpulkan untuk persiapan pameran saya yang akan datang." Ujar Seniwati tersebut. Itulah jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan kepada Seniwati Ria Riptanti.

"Lalu bagaimana cara anda mendapatkan "dana" untuk menopang hidup anda serta bagaimana anda mendanai aktifitas berkesenian anda...?" Tanya saya kepada Seniwati Ria Riptanti.
"Saya akan membuat kaos, melukis kaos, dan saya akan menjualnya, hasil penjualan kaos tersebut saya akan gunakan untuk membiayai aktifitas berkesenian saya" Jawab Seniwati Ria Riptanti........Hmmm...idealis tapi juga realistis, luar biasa, dengan "modal" idealisme serta jiwa yang realistis tersebut , semoga peluang Seniwati Ria Riptanti menuju suatu kesuksesan akan terbuka dengan lebar. Selamat berpameran.

Semoga teman- teman Seniman dan Seniwati yang lain mau mencontoh Seniwati Ria Riptanti.......:)
Selamat, semoga sukses selalu mengiringi Seniwati Ria Riptanti.






Monggo-monggo, pameran dengan resmi dibuka, silahkan menikmati hasil karya seniman dan seniwati kali ini di Solo Exhibition.



Kreatif, para hadirin dijamu dengan minuman segar "self service" :)




Salah satu karya seniman yang dipamerkan.







































"Seniwati Peduli Kemanusiaan", mungkin merupakan predikat yang tepat yang bisa diberikana kepada Seniwati Andita pada keikut sertaannya di pameran kali ini yang diberi judul Solo Exhibition. Tidak banyak seniman atau seniwati yang tertarik untuk membahas atau mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan yang terjadi disekelilingnya, seniwati yang satu ini sangat peduli dengan keadaan disekelilingnya, baik itu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup maupun masalah - masalah yang langsung atau tidak langsung terkait dengan manusia sebagai mahluk hidup.









"Memasak Batu", Andita mencoba menggambarkan tentang situasi dan kondisi petani disuatu tempat tertentu pada saat tertentu yang ditangkap oleh memorinya. Andita mencoba untuk berbagi dengan kita tentang keadaan petani didaerah tertentu, dimana para petani tersebut kondisinya sungguh memprihatinkan, petani tersebut sudah tidak mempunyai lahan lagi dan mereka hanya menjadi buruh petani. Seperti apa yang diceritakan andika kepada penulis, bahwa Andika mempunyai latar belakang keluarga yang dekat dengan alam, sehingga hal tersebut selalu menjadi sumber ide dia untuk mencurahkannya di media - media yang ia gunakan.











Tidak ada komentar: