Memories on Print
Pameran Tunggal Bayu Widodo
(Hasil Residensi di Studio Megalo, Canberra, Australia)
Bentuk acara seni: Pameran, Workshop, dan Artist Talk
Memories on Print
Tema ini diambil dari dialog dengan Bayu Widodo terkait dengan pameran tunggalnya di Roommate 5 – 12 Juli 2009. Pameran tunggalnya kali ini berbeda dengan pameran sebelumnya. Pameran ini mengetengahkan kembali karya hasil residensinya di Studio Megalo, Canberra, Australia. Pameran tunggal ini juga disertai dengan workshop screen printing, dan tattoo, serta artist talk proses residensinya di Australia.
Bayu melakukan residensi selama enam minggu. Program ini dia dapatkan secara mandiri. Hasil dari “mengalami” hidup di sana ia presentasikan dalam bentuk pameran di studio Megalo, 24 April 2009 dengan tajuk Me vs Robot. Penganalogian ini muncul ketika Bayu merasakan bahwa di dalam urbanisasi, manusia hidup dalam sistematika mesin. Residensi menjadi praktik mengalami bentuk “urban” di sana –hingga masuk dalam medan street art.
Melalui sejumlah karyanya, terasa ia tertarik untuk mengkomunikasikan konsep urbanisasi yang sudah menjadi praktik, dan efeknya bagi kemanusiaan orang. Aktualisasi dari persoalan sosial urban itu banyak dia tampilkan melalui penanda-penanda, berupa rumah, dan manusia berkepala tengkorak. Memang ada variasi lain, namun, kita bisa mendekati gagasannya mengenai urban melalui tegangan manusia dan “home”. Home bukanlah rumah, melainkan “ruang kenyamanan”.
Gagasan urban dalam karya Bayu tidak bisa dilepaskan dari status dirinya, sebab dia sendiri ialah salah satu pelakunya. Namun, cara orang untuk meng-urban bermacam-macam. Bayu lebih masuk ke jalur sub-kultur untuk mengalami urbanisasi itu. Dan dikelompok ini berkembang cara mengurban yang spesifik, dengan mengaktualisasikan diri dengan budaya tattoo dan membentuk survivalitasnya. Survive, merupakan kata yang selalu dia tekankan untuk memaknai kelompok sosial spesifik yang menjadi “rumah”-nya.
Dalam pembuatan karyanya, Bayu menerima media sebagai cara menghadirkan realitas kepada orang. Pengalaman urbanisasi orang itu bisa didapatkan juga melalui media. Karya-karyanya kerap berasal dari kisah-kisah dalam media. Bila media ialah rekaman kejadian, dan potensial menjadi memori bagi orang yang mengonsumsinya. Maka, apa yang dikerjakan Bayu melalui karyanya ialah menghadirkan ulang memorinya. Memang, karya-karyanya bukanlah artikulasi memori yang verbal. Melainkan memori yang bernegoisasi dengan sikap perupa. Melalui kerja studionya, memori itu diartikulasikan kembali dengan medium cetak/grafis. Melalui medium grafis yang menjadi “rumah” seninya itu dia meng-urban-kan karyanya.
Komposisi karya yang akan dipresentasikan merupakan hasil residensi, dan karya selepas residensi di Jogja. Karya residensi lebih banyak kertas, sementara di Jogja lebih banyak kanvas. Semuanya dalam bentuk dua dimensi, cetak, dan dikerjakan dengan teknik silkscreen. Secara umum, Memories on Print ini merupakan presentasi gagasan perupa mengenai efek urbanisasi bagi kemanusiaan. Pameran ini ingin berkomunikasi mengenai ingatan-ingatannya (Bayu) perihal orang-orang urban dalam mencari ruang kenyamanan di lanskap perkotaan yang penuh dengan perubahan dan pergeseran ruang.
Selain pameran karya hasil residensi, acara kali ini diisi dengan bentuk-bentuk edukasi berupa workshop screen print dan tattoo yang akan diselenggarakan pada 9 Juli 2009 dimulai jam 10.00 – 17.00 WIB. Dan, artist talk proses residensi di Megalo pada 10 Juli 2009 pukul 15.00. Semua acara berlokasi di Roommate Visual Art Curatorial Lab, Jl. Suryodiningratan 37 B, Yogyakarta.
Acara utama:
Pameran Tunggal Bayu Widodo
Hasil Residensi di Studio Megalo, Canberra, Australia dan beberapa karya studio di Jogja
Bentuk acara pendukung: Workshop sablon, dan Tatto (Kamis, 9 Juli 2009, pkl. 10.00 – 17.00 WIB). Artist Talk (pengalaman proses residensi) di Studio Megalo, Canberra, Australia (Jumat, 10 Juli 2009, pkl. 15.00 WIB)
Memories on Print
5 – 12 Juli 2009
Pembukaan : 5 Juli 2009, pkl.. 19.30 WIB
Perupa : Bayu Widodo
Kurator : Sutrisno Prianggodo
Dibuka oleh : Bambang “Toko’ Witjaksono
Venue : Roommate Visual Art Curatorial Lab. Jl. Suryodiningratan 37 B, Yogyakarta
Musik : Jalan Surabaya
(Unkle Ho, Bilal, Danger Dope)
Dendang Kampungan
Nova Ruth
DJ. Death Beetle
see you there guys !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar